KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN |
Dalam upaya mencapai tujuan dan harapan yang sudah di canangkan dalam pendidikan nasional, tidak terkecuali pendidikan yang harus di laksanakan dalan satuan pendidikan, maka manajemen pendidikan menjadi suatu keniscayaan yang harus di upayakan dengan benar dan di usahakan semaksimal mungkin agar dapat mewujudkan harapan bersama. dengan demikian konsep dasar tentang manajemen dan pendidikan menjadi salah satu dasar yang perlu di pahami, sebagai mana penjelasan tentang keduanya pada uraian singkat berikut ini.
A. PANDANGAN TENTANG MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN
Untuk memahami konsep dasar dalam manajemen pendidikan, terlebih dahulu kita harus mengetahui pandangan tentang dua kosep dasar yang mencakup Manajemen dan Pendidikan itu sendiri. Berikut ini Uraian singkat mengenai dua hal tersebut.
1. Pandangan Tentang Manajemen
Ciri spesifik manajemen sebagai pengetahuan
a) Mengenai apa (Ontologi)
b) Bagaimana (Epistimologi)
c) Untuk apa (Aksiologi)
Manajemen Sebagai Ilmu
Menurut Gulick : Manajemen sebagai suatu ilmu, jika teori – teorinya mampu menuntun manajer dengan memberi kejelasan bahwa apa yang harus dilakukan pada situasi tertentu dan memungkinkan mereka meramalkan akibat - akibat dari tindakan – tindakannya
Seorang manajer perlu pengetahuan tentang :
· Kebenaran manajemen
· Asumsi yang telah diakui, dan
· Nilai – nilai yang telah ditentukan
Manajemen sebagai kiat (seni)
Menurut Mary Parker Follet (Stoner;1986):
Manajemen sebagai seni untuk melakukan pekerjaan melalui orang – orang (The art of getting things done through people)
Menurut Henry M. Botinger:
Manajemen sebagai suatu seni membutuhkan tiga unsur , yaitu: pandangan, pengetahuan teknis, dan komunikasi
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa meskipun banyak aspek manajemen telah menjadi ilmial, tetapi masih banyak unsur – unsur manajemen yang tetap merupakan kiat tersendiri seorang manajer.
Manajemen sebagai profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut persyaratan tertentu (kompetensi, diakui public, dan memiliki kode etik).
Menurut Robert L. Katz, seorang professional harus mempunyai kompetensi: konseptual, Sosial, dan Teknikal.
Seorang manajer profesional dibutuhkan public, memiliki kode etik dan berkomitmen serta berdedikasi yang dapat menggabungkan kehidupan dan pekerjaan sehingga layak ditaati dan dihargai(dibayar) karena prestasinya.
2. Pandangan Tentang Pendidikan
Definisi Pendidikan
Menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam dictionary of education, Pendidikan adalah
a) proses seseorang mengembangkan pengetahuan, sikap, dan tingkahlaku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup,
b) Proses seseorang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol, sehingga mereka dapat memperoleh perkem -bangan kemampuan social dan kemampuan individu yang optimum.
Berdasarkan pengertian diatas daapat diidentifikasikan beberapa ciri pendidikan antara lain,
a) Pendidikan mengandung tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidup
b) Pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memiih isi (materi), strategi, teknik penilaian yang sesuai (untuk mencapai tujuan)
c) Kegiatan pendidikan dilakukan dalam linkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (Formal dan Nonformal )
Arah pendidikan
Mengacu pada Arah kebijakan dan strategi pendidikan dan kebudayaan pada kurun waktu 2020-2024 sebagai mana terdapat dalam RENSTRA KEMENDIKBUD 2020. adalah mendukung pencapaian 9 (sembilan) Agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita Kedua) dan tujuan Kemendikbud melalui Kebijakan Merdeka Belajar yang bercita-cita menghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia, yang dicirikan oleh angka partisipasi yang tinggi diseluruh jenjang pendidikan, hasil pembelajaran berkualitas, dan mutu pendidikan yang merata baik secara geografis maupun status sosial ekonomi.
Selain itu, fokus pembangunan pendidikan dan pemajuan kebudayaan diarahkan pada pemantapan budaya dan karakter bangsa melalui perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan serta pengembangan kesadaran akan pentingnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa dan penyerapan nilai baru dari kebudayaan global secara positif dan produktif
Perubahan yang diusung oleh Kebijakan Merdeka Belajar akan terjadi pada kategori:
(1) ekosistem pendidikan;
(2) guru;
(3) pedagogi;
(4) kurikulum; dan
(5) sistem penilaian.
Pendidikan Sebagai Suatu System
Dapat di gambarkan seperti berikut :
BACA JUGA: MANAJEMEN HUBUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DENGAN MASYARAKAT
B. PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Dalam Arti Luas Adalah Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Dalam Arti Sempit adalah Manajemen sekolah/Madrasah yang meliputi : Perencaan program sekolah, pelaksanaan program sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, pengawas/evaluasi dan system informasi sekolah.
Dalam kamus belanda-Indonesia berasal dari kata “administratie” yang berarti Tata Usaha (tulis menulis), sedang dalam pengertian lain dari “manajemen” berasal dari bahasa inggris “administrations” sebagai “ The Management Of Executive affairs” , yang disinonimkan dengan “Management”
Secara khusus dalam konteks pendidikan, Djam’an Satori (1980) memberikan pengertian manajemen pendidikan dengan menggunakan istilah administrasi pendidikan yang diartikan sebagai “keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materiil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien”.
Dari pengertian diatas maka manajemen pendidikan didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan (tidak hanya tulis menulis) untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk menguasai kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian serta ketrerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (kecerdasan spiritual, emosional, social dan intelegensi)
Dengan demikian dalam dunia pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Yang dapat di Gambarkan seperti jalinan di bawah ini :
Pengertian Manajemen Pendidikan |
C. PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN
Kegiataan pengelolaan dilakukan oleh organisasi sehingga harus menjaga keharmonisan kondisi kerja. Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan umum dan tujuan internal organisasi pendidikan. Kegiatan pengelolaan dilakukan supaya tujuan tercapai dengan usaha yang efektif dan efisien
Sesungguhnya implementasi manajemen terhadap pengelolaan pendidikan menjadi hal yang sangat penting. Karena manajemen pendidikan akan mengarahkan efektivitas (ketepatan waktu) dan efisiensi (penghematan biaya) di segala aspek pendidikan yaitu: 1) kurikulum, 2) Peserta didik, 3) sarana Prasarana, 4) Pendidik dan tenaga kependidikan, 5) Keuangan, 6) proses, 7, pengelolaan, 8) penilaian, 9) lulusan dan faktor lainnya.
FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN (Harold Koontz dan Cyril O’ Donnel)
lima fungsi manajemen, mencakup :
1) Planning (perencanaan);
2) Organizing (pengorganisasian);
3) Staffing (penentuan staf);
4) Directing (pengarahan); dan
5) Controlling (pengawasan).
· Planning, memutuskan apa tujuan-tujuan untuk mengejar selama periode waktu ke depan dan apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
· Organizing, mengelompokkan aktivitas, menetapkan aktivitas-aktivitas, dan memberikan otoritas yang diperlukan untuk melakukan aktivitas-aktivitas
· Staffing, menentukan sumber daya manusia yang diperlukan dan merekrut, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan sumber daya manusia
· Directing, mengarahkan dan menyalurkan perilaku sumber manusia ke arah pencapaian tujuan
· Controlling, mengukur performansi terhadap tujuan, menentukan sebab penyimpangan, dan mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
D. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN
Ruang lingkup manajemen pendidikan terbagi menjadi 4 hal :
EmoticonEmoticon