Macam Kelainan Darah |
Menurut Dr.A.V Hoffbrand sudah sejak zaman prasejarah manusia telah mengetahui bahwa dalam tubuh terdapat darah dan mereka pun sudah menggambarkan jantung dengan dengan warna merah. Bahkan para ahli Mesir kuno dan Yunani (± tahun 400 SM) sudah mempunyai teori tentang jantung dan darah walaupun teori tersebut belum sempurna, dan baru pertengahan abad ke-19 dapat diketahui secara tepat, bahwa pernapasan merupakan cara untuk mengambil zat asam (O2) dari udara dan mengeluarkan zat asam arang (CO2) dari tubuh.
Dan darah mengambil peran tersebut untuk mengangkut zat asam ke jaringan – jaringan serta sebaliknya mengambil zat asam arang (CO2) dari jaringan tersebut. Melihat peran tersebut jelaslah bahwa darah sangat penting , tanpa darah jaringan akan kekurangan Oksigen ( zat asam) , dan dalam jaringan akan menumpuk karbon dioksida yang bisa membahayakan anda.
Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang macam – macam kelainan darah, kita lihat dahulu beberapa pertanyaan berikut , dibawah ini :
1. Apakah sebenarnya isi darah dan di mana dibuat darah ini?
Jumlah darah manusia ada sekitar 5 liter pada pria dan 4¼ liter pada wanita, yang terdiri dari cairan yang berwarna kekuning – kuningan disebut plasma darah dan butir – butir (sel – sel ) darah yang melayang – layang di dalamnya.
Sel – sel darah ini terdiri dari butir – butir erythrocyte (sel darah merah), butir – butir leucocyte (sel darah putih), dan butir – butir Thrombocyte, walaupun warna plasma darah kekuning – kuningan, tetapi warna darah tetap merah karena disebabkan oleh sel darah merah. Ketiga macam sel ini mempunyai fungsi berbeda – beda dan sangat penting.
Masih menurut Dr. A.V. Hoffbrand, volume sel – sel darah merah sekitar 45%, sel darah putih 1%, dan 55% adalah volume plasma.
Dalam butir – butir darah merah terdapat zat hemoglobin yang memberikan warna merah. Hemoglobin mengandung zat besi yang berfungsi mengikat Oksigen (zat asam) . Bahan utama yang larut dalam plasma darah adalah protein yang merupakan 6 - 7% dari berat plasma darah.
Butir – butir erythrocyte, leucocyte, dan thrombocyte dibuat oleh sumsum tulang, terutama tulang kepala, tulang belakang, tulang rusuk, tulang rusuk, tulang dada, dan tulang paha pada orang dewasa. Pada bayi semua tulang membuat butir – butir darah, sedang pada bayi yang belum lahir butir – butir darah juga dibuat dalam hati dan limpa.
2. Apakah bedanya darah dan kelenjar getah bening?
Secara kenampakkan darah jauh lebih kental dan berwarna merah sedangkan pada cairan getah bening relatif lebih encer dan hampir tidak berwarna dan agak jernih.
Darah mengandung butir darah yang volumenya sekitar 45% dari volume darah, sedangkan cairan getah bening hanya mengandung butir – butir Lymphocyte. Lymphocyte adalah salah satu jenis leukocyte yang berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benda benda asing (anti Bodies).
Di dalam tubuh darah berada dalam pembuluh – pembuluh darah dan jantung, sedangkan cairan getah bening (= cairan lymphe) berada dalam saluran – saluran getah bening dan kelenjar getah bening.
Jika berada diluar tubuh darah mudah membeku karena mengandung butir – butir thrombocyte, sedangkan getah bening tidak.
Fungsi utama darah sebagai pengangkut zat asam, zat makanan, dan zat karbon dioksida, sedangkan fungsi cairan getah bening terutama untuk pertahanan tubuh.
3. Kelainan atau penyakit apakah yang bisa terjadi pada darah ?
Komposisi darah atau kualitas darah harus benar - benar baik agar darah ini bisa berfungsi dengan sempurna. Untuk menyusun darah diperlukan zat – zat mineral (terutama zat besi) ,vitamin – vitamin, dan zat protein.
Kelainan – kelainan pada darah banyak sekali, kelainan ini dapat dibagi menjadi sembilan (9) kelompok, yaitu : anemia (kurang darah), polycythemia, kelainan hemorhagik, granulocytopenia, leukemia, lymphoma, plasma cell dyscrasias, kelainan limpa, dan kelainan darah pada transfusi .
Tiap –tiap kelompok ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa macam kelainan, hingga seluruhnya berjumlah lebih dari 50 macam kelainan darah.
Sebagian dari kelainan darah ini adalah neoplasma (tumor), seperti Leukemia, Lymphoma ( penyakit Hodgkin, Lymphosarcoma, Reticulum cell sarcoma, Burkitt’s Lymphoma, dan Mucosis Fungoides), Multiple Myeloma, dan lain – lain. Sebagian besar tumor darah ini adalah tumor ganas, seperti leukemia yang dikenal sebagai kanker darah.
Sebagian yang lain adalah anemia (kurang darah), kebanyakan orang masih bingung membedakan darah rendah dan kurang darah(anemia).
Kurang darah (anemia ) adalah suatu kelainan, dimana kadar zat hemoglobin (butir darah merah) kurang atau dibawah normal. Kadar hemoglobin normal pada pria adalah 14 – 16 % dan pada wanita antara 13 – 15 %.
Sedangkan tekanan darah rendah adalah kelainan tekanan darah dimana tekanan darah seseorang kurang dari normal. Tekanan darah sistolik yang normal pada pria antara 100 – 140 mm Hg. Dan pada wanita antara 90 – 130 mmHg.
Jadi tidak ada hubungannya antara tekanan darah rendah dengan kurang darah (anemia).
Definisi anemia menurut Dr. A.V. Hoffbrand adalah menurunnya konsentrasi hemoglobin dalam darah di bawah normal. Bahkan masih menurut Dia sebenarnya anemia itu bukanlah suatu penyakit, tetapi hanyalah satu indikasi atau gejala dari suatu penyakit.
Untuk membuat hemoglobin (butir – butir darah merah) sumsum tulang membutuhkan bahan baku yang cukup yaitu zat besi, asam amino (bagian dari protein), multi vitamin (Vitamin B12, asam folik,riboflavin, vitamin C, vitamin E, dan B6) dan mineral (kobalt dan tembaga) serta hormon Erythropoietin. Bila hemoglobin sangat jenuh dengan zat asam maka warna darah merah gelap (seperti pada darah vena).
Dikenal ada berbagai jenis anemia, pembagian ini dapat didasarkan pada penyebabnya, ukuran dan bentuk butir – butir darah merah dan lainnya.
Berdasarkan penyebabnya dikenal ada empat (4) jenis anemia, yaitu :
a. Anemia karena kehilangan darah berlebihan (anemia post hemorrhagica yang akut dan kronis)
b. Anemia karena produksi butir – butir darah merah kurang (bahan bakunya kurang atau sumsum tulangnya yang rusak).
c. Anemia karena destruksi butir – butir darah merah sangat berlebihan(hemolisis karena kelainan dalam butir – butir darah merah itu sendiri
dan di luar butir – butir darah merah ).
d. Anemia karena pembuatan butir – butir darah merah yang menurun atau destruksi yang meningkat (Sickle, cell anemia, Thalassemia, anemia karena
penyakit kronis.
Sedangkan gejala – gejala anemia tergantung dari berat ringannya anemia dan mendadak tidaknya anemia itu terjadi.
Gejala – gejala subjektif anemia , seperti : badan terasa lemah, pusing (vertigo), sakit kepala, telinga berdenging 9timirus), bintik – bintik di depan mata, lekas capai, mengantuk saja, mudah tersinggung (iri table), tidak datang bulan (amenorrhea), nafsu seks menurun, agak demam dan gangguan pencernaan (gastro intestinal).
Dan gejala – gejala lainya apabila diperiksa di laboratorium, seperti : jumlah butiran darah merah kurang dari 4,5 juta/ml dan kadar Hb kurang dari 14 gram % (pria) atau kurang dari 4 juta/ml dan Hb kurang dari 12 gram % (wanita). Itulah sebabnya pemeriksaan di laboratorium menjadi penting dilakukan.
Pada prinsipnya semua penyakit walaupun ringan bila tidak diobati bisa menjadi berbahaya , sehingga prinsip hidup sehat dan menjaga kesehatan jauh lebih penting.
Demikian uraian mengenai macam – macam kelainan darah yang singkat ini semoga dapat menambah informasi dan manfaat bagi yang membacanya.
EmoticonEmoticon